------------ ------------------

Rabu, 16 Februari 2022

Panen Raya Padi Di Desa Pasapa, Askary : Lahan Sawah Jangan Dialih Fungsikan Menjadi Lahan Sawit


Petani di Desa Pasapa Kecamatan Budong-budong Kabupaten Mamuju menggelar panen raya padi, Kamis (17/2/2022).

Kegiatan panen raya kali ini dihadiri oleh Sekdakab Mateng, H. Askary Anwar, Kadis Pertanian Provinsi Sulbar, Muktar, Asisten Bidang Pembangunan Setda Mateng, Abd. Rajab, Kadis Pertanian Mateng, Heranto, Kepala OPD lingkup Pemkab Mateng, Kepala Desa Pasapa, Yakub, penyuluh pertanian dan para petani.

Mengawali sambutanya, Kepala Desa Pasapa, Yakub, menyampaikan bahwa Desa Pasapa adalah desa yang terpencil atau terjauh di kecamatan Budong-budong, dengan luas wilayah desa 1.962 km yang terdiri dari 500 Ha lahan persawahan produktif dan sisanya kurang lebih 200 Ha non produktif karena adanya genangan atau banjir luapan sungai Barakkang.

Lahan perkebunan kata Yakub, seluas 1.123 Ha dan kurang lebih 9 Ha untuk lahan pemukiman penduduk. Penduduk Desa Pasapa 95 persen adalah petani, sebagian besar komuditi yang kelolah adalah tanaman padi sebagai sumber ekonomi masyarakat Desa Pasapa.

“Kami bercita-cita dimasa yang akan datang desa pasapa akan menjadi lumbung padi di wilayah Kabupaten Mateng, walaupun banyak tantangan dari komuditi lain seperti sawit yang harganya tinggi, namun kami masyarakat Desa Pasapa sudah terlanjut cinta dan setia sama tanaman padi, meskipun berton-ton hasil sawit tapi tetap kita cari beras untuk makan,” ujar Yakub.

Dia juga berharap kepada pemerintah daerah agar diperkuat dengan program-program yang berkesinambungan dimasa yang akan datang, dan tentunya memperhatikan masyarakat petani di Desa Pasapa mengingat sarana pertanian di Desa Pasapa belum memadai.

Kadis Pertanian Mateng, Heranto mengatakan, Desa Pasapa merupakan salah satu wilayah lumbung padi Kabupaten Mateng. Berdasarkan data luas baku lahan sawah yang telah diukur oleh tim lahan pertanian pangan perkebunan dan LP2B pada tahun 2021 desa pasapa memiliki lahan persawahan seluas 630 hektar atau 13 persen dari lahan persawahan se Kabupaten Mamuju Tengah.

“Hal ini tentunya desa pasapa menjadi salah satu daerah memiliki potensi besar dalam menjaga ketahanan pangan khususnya di Kabupaten Mamuju Tengah,” kata Heranto.

Berdasarkan data dari penyuluh pertanian Desa Pasapa kata Heranto, produksi padi berkisar 3-4 ton per hektar. Jika dikalikan dengan luas lahan sawah maka bisa menghasilkan gabah sebanyak 1893-2524 ton sekali panen dalam satu tahun.

Lanjutnya, Pada tahun 2021, baik dari dana APBD maupun APBN dan provinsi, ada beberapa bantuan yang dirasakan oleh petani, Kabupaten Mamuju Tengah dapat bantuan benih padi hibrida 1.702 hektar atau 42,5 ton benih padi dimana Desa Pasapa mendapatkan bantuan sebanyak 157 hektar atau 3,9 ton.

Bidang PSP Dinas Pertanian tahun 2021 mendapat bantuan dari Dirjen PSP Kementan berupa kegiatan Optimasi Lahan Rawa (Opla) yang bertujuan untuk mengoptimalkan lahan rawa menjadi lahan pertanian produktif melalui perbaikan tata kelola air dan penataan lahan rawa, sehingga diharapkan petani mampu meningkatkan produksi pertanian.

Kegiatan Opla di Kabupaten Mamuju Tengah mendapatkan bantuan seluas 700 hektar dengan rincian, Desa Bojo seluas 321 hektar untuk 9 kelompok, Desa Pasapa seluas 379 hektar untuk 14 kelompok.

“Untuk panen kali ini kurang lebih 500 hektar. Ini menandakan bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah benar-benar, dimamfaatkan dengan baik oleh petani di Desa Pasapa,” ujarnya.

Kadis Pertanian Provinsi Sulbar, Muktar menyampaikan Desa Oasapa ini adalah desa yang memiliki potensi penyuplai beras di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah. Desa Pasapa juga memiliki potensi disektor pertanian dengan prospek luarbias yang bisa menjadi lumbung pangan di Kabupaten Mateng.

“Patut kita apresiasi bersama, karena para petani di Desa Pasapa telah memberikan kontribusi nyata terhadap upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi di Kabupaten Mateng,” kata Muktar.

Pemerintah akan terus mengupayakan bagaimana masyarakat kita bisa menghasilkan meningkatkan produksi padi setiap tahun.

“Mari kita manfaatkan lahan ini sebaik-baiknya, semaksimal mungkin karena petani itu modal utamanya adalah lahan sehingga pendapatan kita itu bersumber dari lahan,” pesanya

Hal senada juga disampaikan oleh Sekdakab Mateng, H. Askary Anwar. Dia mengapresiasi para petani di Desa Pasapa yang telah memberikan kontribusi nyata terhadap upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi di Kabupaten Mamuju Tengah.

Kata Askary, kegiatan panen raya di Desa Pasapa ini memiliki peran strategis dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan, peningkatan produksi pangan berperan sangat penting dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan, sementara pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat.

“Kita sudah melakukan pemetaan dimana potensi sawah, potensi tanaman lain dan perkebunan dan salah satu daerah yang masuk dalam potensi pertanian sawah adalah Desa Pasapa, untuk itu, kepada masyarakat jangan diubah-ubah lahan persawahannya atau dialih fungsikan jadi lahan sawit,” pinta Askary.

Share:

Selasa, 15 Februari 2022

Pemkab Mateng Dan Kejari Mamuju Teken Kesepakatan Bersama Penanganan Hukum

 

Dalam rangka menghindari hal-hal yang kemungkinan berpotensi terhadap pelanggaran hukum, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Tengah dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Mamuju tanda tanganni kesepakatan bersama penanganan hukum.

Kegiatan tersebut berlangsung di aula Kantor Bupati Mamuju Tengah, Rabu (16/2/2022) yang dihadiri oleh Bupati Mateng, H. Aras Tammauni, Kajari Mamuju, Subekhan, Sekda Mateng, H. Askary Anwar para asisten Setda Mateng dan Kepala OPD lingkup Pemkab Mateng

Dalam sambutan Bupati Mateng yang diwakili oleh Sekda Mamuju Tengah, Askary menyampaikan, selain penandatanganan kesepakatan bersama penanganan hukum, Pada kesempatan ini pula, Bupati Mateng juga menyerahkan secara resmi sertifikat lokasi persiapan pembangunan Kantor Kejari Mamuju Tengah.

Kata Askary, Penadatanganan kesepakan bersama penangan hukum antara Pemkab Mamuju Tengah dengan Kejari Mamuju karena wilayah jangkauan Kejari Mamuju masih masuk dalam wilayah Kabupaten Mamuju Tengah.

“Penandatanganan ini akan memberikan kita bantuan hukum dalam rangka menghindari hal-hal yang kemungkinan berpotensi terhadap pelanggaran hukum. Kita berharap dengan kesepakatan ini kita mendapatkan bantuan-bantuan pertimbangan hukum yang bisa kita gunakan dapam rangka memfokuskan kebijakan maupun dalam melaksanakan program kegiatan di Kabupaten Mamuju Tengah,” kata Askary.

Lanjutnya, pendampingan hukum ini baik yang sifatnya bimbingan, pencegahan dan bantuan proses progres pelaksanaan kegiatan dilapangan.

“Dengan penandatanganan kerjasama ini, para pimpinan OPD harus betul-betul berupaya secara maksimal melakukan aktivitas kegiatan dikantor berdasarkan koridor hukum yang berlaku,” ujarnya.

Sementara Kajari Mamuju, Subekhan dalam pemaparanya menyampaikan, Kejaksaan adalah instansi vertikal yang pelaksanaan tugasnya berada di daerah, sehingga sangat diharapakan semua tugas dan fungsinya dapat dioptimalkan oleh aparat daerah atau masyarakat yang ada di daerah terkait tugas dan fungsi kejaksaan.

Kata Subekhan, kejaksaan adalah salah satu intelejen negara yang spesipik dalam rangka penegakan hukum. Jadi jika kedepan ada proyek strategis dari pusat yang ditempatkan di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah, atau proyek strategis daerah bisa meminta bantuan kejaksaan untuk melakukan pendampingan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kalau merasa program proyek strategis baik pusat maupun daerah tidak aman, misalnya jangan-jangan ada hambatan bisa koordinasi dengan Kejakasaan, untuk apa? Untuk mapping hambatan itu dan melakukan cegah tangkal pada hambatan itu. Nah itu namanya permihonan pengamanan strategis,” ujarnya.

Tapi kalau merasa tidak ada ancaman atau hambatan kata Subekhan, tetapi kalau itu proyek strategis nasional dan kejaksaan tahu, maka kejaksaan akan turun untuk melakukan deteksi dini terkait pengamanan setrategis dengan tujuan untuk memastikan bahwa proyek setrategis itu berjalan sesuai aturan yang berlaku.

“MoU yang kita tanda tangani sekarang ini adalah sepakat untuk kerjasama pendampingan hukum. Jadi kalau susah menentukan, bisa minta pendapat jaksa. Itu namanya pertimbangan hukum,” ujarnya.

Rubrik Ini Dipersembahkan Oleh Kominfo Mamuju Tengah

Share:

Bupati Mateng Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun


Bersama Kapolda Sulbar, Irjen Pol Eko Budi Sampurno, Wakapolda Sulbar, Brigjen Pol. R Umar Faroq, Kapolres Mateng, AKBP Amri Yudhy S, Kapolres Pasangkayu, AKBP Didik Subiyakto, Kajari Mamuju, H. Subekhan, Sekda Mateng, H. Askary Anwar, Pabung Mateng Kodim 1418 Mamuju, Letkol Andi Aras, Kadis Kesehatan Mateng, Kapolsek Tobadak serta Babinsa Tobadak, Bupati Mateng, H. Aras Tammauni tinjau pelaksanaan Vaksinasi Serentak Indonesia di UPTD SD Inpres Benteng, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Rabu (16/2/2022).

Ditemui disela-sela kegiatan vaksinasi, Kapolda Sulbar, Irjen Pol. Eko Budi Sampurno, mengatakan vaksinasi untuk seluruh masyarakat Sulbar terutama anak-anak usia 6 sampai 11 tahun, karena sampai dengan saat ini capaiannya masih sangat rendah, ini bukan karena keterlambatan masyarakat atau antisipasi dari pemerintah daerah.

Namun kata Kapolda, vaksinnya yang datangnya terlambat untuk anak-anak, sehingga memang agak belakangan. Dan hari ini di Kabupaten Mamuju Tengah ada 11 lokasi vaksin, di kabupaten-kabupaten lainnya juga sama, hari ini kami targetkan 4.600 dosis untuk anak-anak dan lansia, mudah-mudahan kedepan omicron ini segera lewat semua.

“Jangan kwatir dengan varian omicron tetap beraktivitas seperti biasa, namun diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan, jangan sampai lupa dengan protokol kesehatan karena itulah yang menghambat kita dari tertularnya virus,” pesan Kapolda Sulbar.

Lanjutnya, kenapa dilaksanakan vaksinasi usia 6 sampai 11 tahun, karena usia 6 sampai 11 tahun selama ini belum di vaksin itu yang rawan terhadap covid-19, nah sekarang sudah ada aturan dari WHO dimana usia 6 sampai 11 tahun itu sudah boleh divaksin sehingga itu dilaksanakan, ini memperkecil ruang gerak covid-19 untuk bergerak dimasyarakat terutama di Sulbar.

Sementara itu, Bupati Mateng, H. Aras Tammauni mengatakan, kolaborasi lintas lembaga dan dukungan berbagai sektor merupakan kunci dari suksesnya program vaksinasi.

Di tengah gelombang Omicron yang saat ini dialami Indonesia, kata Aras, kombinasi disiplin menerapkan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi sangat penting dilakukan, agar semakin cepat seluruh masyarakat Indonesia terlindungi dari covid-19.

“Saya titip pesan kepada semua masyarakat khususnya di Kabupaten Mamuju Tengah, protokol kesehatan harus tetap dijaga, mari sukseskan vaksinasi covid-19 usia 6 sampai 11 tahun dan lansia,” pungkasnya.

Rubrik Ini Dipersembahkan Oleh Kominfo Mamuju Tengah

Share:

Musrenbang Terakhir Di Kecamatan Topoyo, Askary : Kecamatan Dan Desa Harus Berkolaborasi Untuk Berinovasi


.-Gelaran Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) untuk tahun 2023 berakhir di Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah, Selasa (15/2/2022).

Musrenbang yang berlangsung di wisata kolam pemancingan Khaymoto dihadiri ipeh Bupati Mateng, H. Aras Tammauni, Ketua DPRD Mateng, H. Arsal Aras, Sekda Mateng, H. Askary Anwar, perwakilan Kepala Bappeda, Camat Topoyo, Zulkifli Anwar, para Asisten Setda Mateng, Kepala OPD lingkup Pemkab Mateng, Pabung Kodim 1418 Mamuju, Kapolres Mateng, Kepala Desa se Kecamatan Topoyo, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda.

Dalam sambutanya, Ketua DPRD Mateng, H. Arsal Aras menyampaikan, Musrenbang ini dalam rangka untuk menyusun rencana pembangunan tahun 2023. Olehnya itu diharapkan agar yang menjadi usulan adalah skala prioritas.

Arsal juga berharap agar para Kepala Desa bisa berinovasi dan mampu membangkitkan lagi partisipasi masyarakat dalam membangun desa apalagi ditengah pandemi seperti saat ini.

“Tidak semua masalah itu diserahkan ke kabupaten, jangan urusan jalan dusun rusak, gorong-gorong rusak minta ke kabupaten. Jadi harus punya strategi, bahkan pemerintah pusat memberikan kewenangan desa untuk membentuk BumDes. Tujuanya agar desa bisa mandiri dan mendapatkan penghasilan untuk membangun desanya,” kata Arsal.

“Jadi kita punya kewenangan masing-masing, mana yang harus dikerjakan desa, mana yang harus dikerjakan kabupaten. Saya juga berharap mudah-mudahan Musrenbang yang kita laksanakan ini bisa melahirkan inovasi-inovasi untuk pembangunan kedepan,” imbuhnya.

Sementara Sekda Mateng, H. Askary Anwar menyampaikan bahwa Musrenbang ini harus sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Tengah, harus linier dengan RPJMD yang sudah ditetatpkan dan APBD desa harus sinergi dengan APBD kabupaten agar optimalisasi bisa berjalan lancar.

Askary juga sampaikan, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa harus punya inovasi, punya strategi agar kegiatan prioritas di desa yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat bisa dilaksanakan. Bahkan Askary menyebut, desa yang bisa meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membangun desa akan diberikan penghargaan.

“Pemerintah kecamatan dan desa harus berinovasi dan memiliki strategi agar kegiatan pembangunan yang menjadi prioritas bisa dilaksanakan,” kata Askary.

Dia juga berharap agar yang menjadi usulan adalah usulan yang menjadi skala prioritas yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Untuk diketahui, usulan skala prioritas pembangunan Kecamatan Topoyo yakni, Gedung serbaguna, mobil ambulance, saluran buang, penimbunan halaman kantor camat, jalan penghubung antar desa, penggunaan lapangan waepute jadi pusat olahraga kabupaten, pembangunan pasar hewan dan penanggulangan abrasi sungai. 

Rubrik Ini Dipersembahkan Oleh Kominfo Mamuju Tengah

Share:

BKPP Mateng Gelar Bimtek Sistem Manejemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil


Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Mamuju Tengah, gelar Bimbingan Teknis (Bimtek), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 08 tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil.

Bimtek bertempat di aula Kantor Bupati Mateng, Rabu (16/2/2022) dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H. Bahri Hamzah dan dihadiri oleh Kepala BKPP Mateng, Ishaq Yunus, Kasubag Kepegawaian dan Operator lingkup Pemkab Mateng, dengan narasumber dari BKN Makassar.

Dalam sambutanya, Kepala BKPP Kabupaten Mateng, Ishaq Yunus mengatakan, ada tiga inti yang dicapai dari undang-undang ASN yakni Bagaimana menghadirkan ASN yang Profesional, Memiliki kompeten, yang ada hubungannya dengan SKT harus berkinerja, setiap individu ASN wajib memiliki aiutput outcome pada setiap tahunnya yang disusun pada sasaran kinerja pegawai.

“Sekarang dan beberapa bulan kedepan kita akan memproses periode kenaikan pangkat, kriteria persyaratannya adalah SKP yang menggunakan aturan baru. Untuk itu, ini sangat penting bagi teman-teman yang hadir pada hari ini untuk dapat memahami betul bagaimana menyusun SKP berdasarkan ketentuan peraturan yang terbaru, dengan tujuan memberikan bimbingan teknis bagaimana secara detail menyusun SKP masing-masing orang, jadi bukan perperangkat daerah,” kata Ishaq Yunus.

Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H. Bahri Hamzah menyampaikan dengan, adanya bimbingan teknis ini diharapkan seluruh komponen OPD dapat menerima informasi yang lengkap dan terorganisir sehingga sistem penilaian kinerja ANS dapat terimplementasi dengan baik.

“Mari maksimalkan waktu kita sehingga bisa bertukar pendapat dan hal yang belum kita ketahui bisa kita tanyakan langsung ke narasumber,” kata Bahri.

“Karena kedepan jika kita tidak serius dalam mengikuti bimbingan teknis ini kita akan kewalahan dan kita tidak dapat menyusun SKP secara baik bila kita tidak serius mengikuti kegiatan bimbingan teknis ini,” ungkapnya. 

Rubrik Ini Dipersembahkan Oleh kominfo Mamuju Tengah

Share:

Minggu, 13 Februari 2022

Pengadaan Randis, Rehab Kantor Dan Infrastruktur Jalan Jadi Usulan Skala Prioritas Di Musrenbang Tobadak


-Kecamatan Tobadak jadi kecamatan ke 4 yang menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) untuk tahun 2023, Senin (14/2/2022).

Musrenbang yang bertempat di halaman Kantor Camat Tobadak dihadiri oleh, Bupati Mateng, H. Aras Tammauni, Sekdakab Mateng, H. Askary Anwar, Ketua DPRD Mateng, H. Arsal Aras, Anggota DPRD Mateng, Para Asisten Setda Mateng, Kepala OPD Lingkup Pemkab Mateng, Camat Tobadak, Kapolsek Tobadak, Kepala Desa se Kecamatan Tobadak, serta Tokoh Masyarakat dan Pemuda.

Pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Mateng, H. Arsal Aras berharap agar usulan-usulan yang diusulkan adalah usulan yang menjadi skala prioritas.

Arsal menyampaikan, kondisi APBD Mamuju Tengah sejak pandemi ini mengalami penurunan, di 2019 sebelum pandemi APBD kita itu hampir menyentuh angka Rp 800 milyar, kemudian APBD kita di tahun 2022 hanya kurang lebih 600 miliar, inilah yang menyebabkan mengapa mengalami perlambatan pembangunan di Mateng, ini tidak hanya terjadi di Mateng namun hampir di semua daerah di Indonesia ini mengalami hal yang sama ditengah pandemi covid-19.

“Disaat kita mengalami pelambatan-pelambatan pembangunan, dimana-mana jalan kita rusak, ini hampir dikeluhkan semua Desa. Praktis pemerintah daerah tidak sertamerta dengan kondisi yang ada mampu melakukan disemua sektor, untuk itu diharapkan pemerintah desa, tokoh masyarakat bisa mendorong untuk melakukan swadaya masyarakat,” kata Arsal.

“Namun yang terpenting saat ini adalah bagaimana desa mampu berinovasi, ajak petani-petani kita, ajak pengusaha-pengusaha kita bagaimana ikut serta memperbaiki infrastruktur jalan yang ada di desa,” tambah Arsal.

Sementara itu, Sekdakab. Mateng, H. Askary Anwar, menyampaikan, desa harus punya strategi, kreativitas, inovasi dalam memanejen APBD, supaya APBD yang diberikan ke desa mampu menciptakan sumber-sumber lain yang dapat menambah pendapatan di Desa, dan bagaimana meningkatkan sumber daya manusia.

Sekarang ini kata Askary, alokasi APBD kabupaten 10 persen sudah masuk di desa, bahkan desa saat ini ada yang lebih banyak anggarannya dari pada OPD, sementara di desa tidak kurang dari 1 miliar.

“Untuk itu, kemandirian desa harus diangkat, harus dimodifikasi oleh desa-desa baru yang terpilih, harus dibuat inovasi, sehingga kita selalu mendorong lomba inovasi Daerah,” ujar Askary.

Lanjutnya, Pemberdayaan itu harus terbangun, berdasarkan potensi wilayah desa masing-masing harus dipikirkan oleh desanya, apa yang harus dibuat, kita harus punya prinsip ekonomi untuk memperbaiki struktur APBDes kita, jangan membuat program di Desa yang mementingkan hanya sekelompok orang saja, jangan membuat program yang tidak prioritas, namun ada program yang harusnya dikerja oleh seluruh masyarakat Misalnya, padat karya sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat itu tidak dibuat.

“Buatlah program-program inovasi, kita akan liat dan Intervensi dari semua sektor apabila inovasi itu bagus,” ungkapnya.

Untuk diketahui, usulan skala prioritas pada Musrenbang Kecamatan Tobadak yakni, pengadaan mobil dinas Kecamatan Tobadak 1 unit, pengadaan kendaraan dinas roda dua sebanyak 4 unit, rehap kantor Camat Tobadak, Cor beton desa Mahahe, Sulobaja dan Bambadaru, Cor beton Desa Polongaan ke Desa Batuparigi sepanjang 11,6 kilometer, Peningkatan jalan penghubung Desa Bambadaru ke Desa Saluadak 4 km, Peningkatan jalan penghubung Desa Bambadaru ke Desa Passapa 3 km, Talud depan kantor camat 50 meter, Cor beton Desa Tobadak 1 km, Cor beton Desa Batustanduk 5 km, Cor beton Desa Batuparigi 12 km, Cor beton Saluandean ke Salulisu 5 km, Plat Dekker Desa Polongaan ke Desa Batuparigi 3 titik 4 x 12 m, Plat Dekker desa sejati 4 x 12 m, Jalan beton jalan desa Mahahe, Sulobaja, Bamabadaru 6 x 12 m, Pengadaan lampu jalan poros tobadak 47 titik.

Share:

Rabu, 09 Februari 2022

Bijaklah Memanfaatkan Tekhnologi Agar Tidak Terjerumus Ke Hal-Hal Yang Negatif

 

DPC Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Kabupaten Mamuju Tengah menggelar sosialisasi Pemanfaatan Alat Telekomunikasi Bagi Kaum Pelajar.

Kegiatajn yang bertemakan “Optimalisasi Pemanfaatan Tekhnologi Demi Terciptanya Generasi Muda yang Unggul dan Kreatif” dibuka secara resmi oleh Sekda Mamuju Tengah, H. Askary Anwar dan dihadiri Wakil Ketua I DPRD Mateng, Herman MT, Kadis Kominfo Mateng, Salman Ali, Ketua DPC PPMI Mateng, Kasriadi.

Wakil Ketua I DPRD Mateng, Herman dalam sambutanya mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan pada hari ini, dimana tujuannya bernilai positif bagi anak-anak atau generasi penerus kedepannya.

“Kegiatan ini jangan berhenti sampai disini saja, namun kegiatan ini harus berkesinambungan mengingat betapa pentingnya pemanfaatan tekhnologi saat ini dan untuk para generasi-generasi kita kedepannya,” kata Herman.

Sementara itu, Sekdakab Mateng, H. Askary Anwar mengatakan, jaman millenial seperti saat ini, perkembangan tekhnologi informasi berkembang begitu pesat, olehnya dia mengajak para generasi muda agar lebih bijak dan secara smart memanfaatkan tekhnologi dan komunikasi untuk kepentingan yang lebih positif.

“Perkembangan tekhnologi semakin hari semakin meningkat, manfaatkan tekhnologi kearah yang positif, jangan manfaatkan tekhnologi dan komunikasi kehal-hal yang negatif yang bisa menjerumuskan kita,” Pesan Askary.

Kata Askary, tekhnologi dan komunikasi itu menjadi sangat penting, sebab dengan tekhnologi kita bisa mengetahui perkembangan dunia.

“Dengan tekhnologi dapat mempermudah kita, namun dapat menjerumuskan kita jika dimamfaatkan ke hal-hal yang negatif,” ungkapnya. 

Share:

Pilihanku

Pilihanku
No. 8 SALMHAN PKB

Definition List

Unordered List

Support